Menyelesaikan

 


1) Hari demi hari adalah milik kita. Seberapapun besarnya arus yang terus menggerus, kita yang punya kendali terhadap semua perjalanan hidup ini. Bukan tanpa alasan, kenapa awal selalu membuka jalan, agar pada akhir cerita kita menjadi punya hal untuk jadi pembelajaran

2) Sebuah akhir yang memang cukup melelahkan, banting tulang, tenaga, pikiran dan juga waktu ikut membersamai segenap catatan di bulan-bulan mengabu ini.

3) Sebuah niat, kental kentara penuh dengan ambisi. Sekarang bukan lagi tentang, siapa memiliki siapa, tapi sekarang harus berjuang untuk dan demi siapa di luaran sana. Senyum simpul, langkah setapak, atau dahi yang mengkerut untuk sekedar mengekspresikan diri. Bahwa kita mampu dengan menjalani semuanya secara bertahap.

4) Dengarkan, tidak ada akibat yang tidak didahului oleh sebab. Sebab kamu telah memilih, maka sudah sepatutnya kamu mengakhiri dengan final yang membuatmu bangga terhadap diri kamu sendiri. Tentu, ini adalah kamu sebagaiman orang dimasa depan akan mengenangmu. Lebih dari itu, yang ada hanya kepayahan, kepahitan, duka, dan berletih-letih. Tapi tenang, Tuhan selalu ada, seberapapun usahamu, Tuhan tidak lengah, Dia akan memberikan balasan walaupun apa yang kamu lakukan hanya seberat biji zarah, bahkan yang lebih kecil daripada itu Pun, Tuhan akan selalu memberikan kebaikannya. Jadi percaya deh, dunia hanya tempat bagi orang-orang untuk berbuat dan bersaing dalam menabung kebaikan.

5) Sebisa mungkin, terus lanjutkan apapun yang tidak bisa kita prediksi kedepannya. Kita paham, dunia menang sedang tidak tenang. Banyak dan terlalu banyak yang membuat kita khawatir dengan rentetan berita online ataupun scroll-an instagram yang selalu mengecewakan, membesarkan hal-hal diluar nalar, tapi itulah sekarang. Dunia yang semakin menjadi obsesi manusia, hingga manusia seakan adalah objek untuk meluluskan semua perencanaan. "Be your self, whatever you say, everyone have their opinion to make a good or bad though.."

Posting Komentar

0 Komentar

Postingan Unggulan