Mungkin belum siap, begitu kalimat awal yang menjadi penetrasi hati. Berlalu untuk terus melaju hingga berlabuh ke dermaga yang ingin dituju. Sejatinya setiap manusia harus memiliki tujuan pasti dalam memiliki sebuah janji dan komitmen.
Bahtera yang semakin kencang arusnya, pun anginnya semakin menuju badai menjadikan kita senantiasa memilih "sabar dan tawakal". Tuhan begitu baik, sudah pasti Dia tau yang terbaik bagi semua hambanya. Diberiknya, diambilnya, dimudahkannya, diberi kesukaran sedikit dan banyak adalah kehendak Tuhan.
Baca Juga : Sisi Samaran
Kami hanya memelas asih dan harap, bahwa kehidupan yang singgah ini dijadikannya kami menjadi insan yang terus memperbaiki diri, pantang putus asa, selalu mengutamakan bersangka baik dan selalu dalam berkecukupan.
Hanya saja, terkadang hati yang rapuh ini mudah terbawa suara, terbaca begitu mudah kaca rapuh dalam mata. Acap kali memendam seorang diri, menyalahkan keadaan atau diri ini yang kurang bersyukur lebih besar. Oh Tuhan, ampunilah kami, yang dzalim terhadap setiap benda dan sifat. Beri maaflah kami, sayangilah kami dan lindungilah dimana pun kami berada dan berusaha.
Hanya Engkau yang mendengar keluh kesah kami, tidak seorang pun kami adukan selain hanya kepada-Mu.
0 Comments